Sabtu, 21 Januari 2017

Kuasa di dalam Nama Yesus

Halo saya Rika,
Saya menulis di blog ini karna sebuah dorongan dalam hati saya untuk menyaksikan perbuatan baik Tuhan dalam hidup saya.

Semasa kecil, saya pernah mengalami kerasukan.
Malam itu, ibu saya akan pergi ke kebaktian malam. Ayah dan kakak masih terjaga. Abang saya sedang sakit, dia sendirian di dalam kamar yang terkunci.
Saya sendiri sedang tertidur di dalam kamar sendirian.

Saya tidak mengingat apa yang terjadi, jadi sebagian besar apa yang saya alami saat kerasukan adalah hasil cerita ibu saya, karna saya sama sekali tidak mengingat apa yang terjadi saat saya kerasukan.
Waktu itu ayah mendadak memanggil ibu yang baru saja melangkah keluar dari rumah menuju kebaktian. Ayah kaget ruapanya melihat saya yang mendadak bertingkah lagu seperti kera/monyet. Ibu dan sahabatnya yang saya panggil nentulang langsung kaget dan kembali ke rumah.
Diceritakan bahwa waktu itu saya dengan cepat berlari dan melompat seperti monyet ke pangkuan ibu saya. Dengan ekspresi yang ketakutan , saya berkata "Kempet ..kempet".
Saya tidak tahu apa itu kempet. Yang jelas saya mengulangi kata-kata itu.
Tubuh saya sangat dingin. Sahabat ibu saya mengatakan ini angin jahat. Ayah yang panik katanya sempat berpikir untuk membawa saya ke dukun di dekat rumah.

Namun dengan iman,  ibu saya menentang keras untuk membawa saya ke dukun. Ibu mulai mengingat firman Tuhan pada Yakobus 1:6-7 yang berbunyi,"Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan."

Ibu pun membentak saya(lebih tepatnya, iblis di dalam saya), dan mengusir setan di dalam nama Yesus . Dengan keras, ibu berkata "Di dalam nama Yesus, keluar kau iblis".
Saat itu, saya sadar dari kerasukan, namun belum dapat menguasai tubuh saya. Ibu menyuruh saya berdoa dan melipat tangan untuk memulai berdoa. Ibu memaksakan tangan saya untuk menyatu dan mulai mengucapkan kata-kata untuk saya ulangi dalam doa. Dengan susah payah, saya berusaha menyatukan tangan kiri dan kanan saya untuk mulai berdoa. Akhirnya tangan saya dapat menyatu , dan saya mengulangi apa yang ibu katakan dalam doa.

Lalu, selesai berdoa , akhirnya  saya dapat mengontrol tubuh saya. Saya bertanya kenapa saya disini, ada apa? Saya merasakan tubuh saya sangat kedinginan. Orangtua saya pun menyelimuti saya dengan beberapa selimut. Sejujurnya, saya masih merasa kedinginan, tapi saya tidak ingin menyusahkan mereka karena harus mencari selimut lagi agar saya tidak kedinginan.

Rupanya , ketika itu abang saya yang sedang sakit melihat sinar datang dari luar jendela kamar dan menindihnya. Abang saya membalikkan tubuhnya karena rasa takut. Sinar itu terus berjuang melawannya, dan abang saya pun berusaha melawan sambil berteriak minta tolong.
Ayah atau ibu saya mendengar suara itu, namun berfikir bahwa itu seperti suara kucing.
Suara kucing yang kecil , namun lama kelamaan mereka menyadari bahwa suara itu bersumber dari kamar abang saya. Mereka sontak menggedor-gedor kamar abang saya, namun terkunci.

Ayah pun memanjat dari celah kamar abang, lalu masuk dan membuka pintu. Abang rupanya baru saja diserang oleh setan yang baru saja diusir dari tubuh saya.
Ternyata, setan itu masih belum putus asa.

Waktu berlalu, saya kembali tidur di kamar. Kali ini saya ditemani ibu saya. Tengah malam, saya mengigau di sebelah sisi ibu saya, saya mengatakan "Kempet..kempet". Waktu itu, yang saya ingat dalam mimpi adalah., saya melihat ada awan hitam kecil yang senakin lama semakin membesar dan menimpa saya , membuat saya takut.
Mama yang kasihan pada saya , sangat marah dengan setan yang terus mengganggu anaknya. Dia memaki setan itu dan berkata ," Langkahi dulu mayat saya sebelum kau ganggu anakku!!"
Saya pun berhenti mengigau.

Setan pun pergi meninggalkan rumah kami, namun saya tau bahwa dia masih selalu berusaha menghancurkan kami bahkan di saat kami jauh dari rumah. Namun syukur kepada Tuhan, yang senantiasa memberikan pertolongan bagi orang yang mengandalkanNya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar